Saturday, September 25, 2010

Surprise!

Beberapa hari yang lalu, gue nonton salah satu episodenya Grey's Anatomy. Salah satu adegannya adalah waktu Lexi Grey mau bikin surprise party buat Arizona Robins. Surprise party itu berakhir garing. Waktu Robins buka pintu apartementnya, dia liat temen-temen sekerjanya pada pake topi ulang tahun, niup party-favor ala-alaan dan apartementnya udah didekor abis ala pesta ulang tahun, eh dia nangis... kabur keluar dan gak balik lagi. Well, of course, reaksi Robins bukan reaksi yang diharapin Lexi. Nggak disangka-sangka, surprise party yang direncanain Lexi mati-matian ditanggapi dengan reaksi yang juga nggak disangka-sangka. Yup, the unexpected is the element of surprise. Surprise..Surprise!

Tahun 1999, gue jadi as-pri kakak gue untuk acara sweet 17 nya. Mulai dari gedung, undangan, musik, katering, acara, baju, make up, etc. Pestanya sih biasa, sweet 17 ala anak SMA, dan menurut kakak gue itu menyenangkan. Tapi yang paling gue inget, muka asem bokap yang ditodong tagihan bayaran setelah pesta selesai. Berharap bisa balikin kakak gue ke perut emak gue. Gue sendiri seperti ngeliat deretan angka ditagihan itu teriak "Surprise!" ke bokap. Dan gue sebagai saksi hidup peristiwa traumatis itu, berniat untuk nggak pernah bikin pesta ulang tahun kayak gitu. Gue masih pengen bokap hidup lebih lama.

Dua tahun setelah itu, tibalah giliran gue yang berumur 17 tahun dan ketika umur gue nambah satu itulah gue ngalamin 'the element of surprise'.

Dihari ulang tahun gue, gue pulang sekolah menemukan anjing gue, which one the last dog i ever had, mati. Gue buka pintu rumah dan gue liat anjing gue terkapar dilantai. Mayat anjing gue dikelilingi sama kakak dan beberapa temen gue dan salah seorang dari mereka udah megang sekop ditangan, siap menggali kuburan. Anjing gue itu emang udah lama sakit. Nggak heran dia nyerah hidup. Nyokap gue sengaja pulang cepet dari kantor demi memeluk anjing itu sebelum masuk liang kubur. Suasana penguburan hari itu berlangsung hikmat dan mengharukan. Kita bikin notes yang dimasukin kedalem kuburannya dan air mata nyokap gue nggak berhenti mengalir berjam-jam kemudian, kita menyanyikan lagu sendu dan nyokap makin kejer nangisnya. Salah seorang temen gue nawarin masang bendera kuning dan mengadakan kebaktian tapi kita putuskan bahwa tindakan itu agak berlebihan.

Well, bukan itu sebenernya surprise yang gue dapet. Surprise yang sesungguhnya terjadi dua hari kemudian. Hari itu hari minggu siang. Pulang gereja, salah satu sahabat gue bernama Dany, langsung menawarkan diri untuk nganterin gue pulang. Gue sih seneng-seneng aja, dilihat dari kantong anak sekolahan dengan uang jajan pas-pasan, gue irit 7000 ongkos naik ojek. Diperjalanan menuju rumah, Dany banting setir, dia ngajak makan dulu sebelum pulang. Gue makin girang, soalnya ditraktir. Jadilah kita ke McD Cibubur. Kira-kira sejam kemudian, kita pulang. Kali ini beneran pulang, nggak belok-belok lagi.

Siang itu panas banget, nggak tahan lama-lama diluar. Gue ngibrit masuk rumah, ninggalin Dany yang masih sibuk markir motornya diluar. Rumah gue sepi-sepi aja, gue pikir kakak dan nyokap gue nggak ada. Gue baru masuk sampe ruang tengah, tiba-tiba dari lima penjuru rumah, kakak gue dan temen-temen gue muncul sambil teriak-teriak, loncat-loncat, salto, lari-lari....Surprise! Happy Birthday!! Dua orang dari mereka bawa gitar sambil nyanyi-nyanyi. Sebenernya waktu itu tangan gue reflek nyari duit cepek-an dikantong, kebiasaan nemu pengamen dijalan. Jadilah surprise party diadakan dirumah gue.

Hmmm...sebenernya gue sampe hari ini nggak ngaku sama mereka kalo gue nggak kaget sama surprise party hari itu. Ada beberapa kecurigaan gue sama mereka sebelum surprise party itu. Pertama, setelah pulang gereja, gue digiring dengan paksa untuk langsung pulang. Kedua, waktu makan siang, Dany bolak balik ngecek henpon dan jamnya. Ketiga, orang yang dateng itu-itu aja, tiap hari ketemu, dua jam sebelumnya juga ketemu digereja, pindah tongkrongan doank. Well, they didn't know that. Kemampuan akting gue cukup tinggi. hiii..... Gue nggak ngaku karena gue pikir gue sangat beruntung punya temen-temen yang mau panas-panasan dibekap dikamar sementara nungguin gue pulang.

Eniwei, kita udah mendekati bagian surprise yang sebenernya. Inget Dany, temen yang dengan semena-mena gue tinggalin panas-panasan, berkutat dengan parkiran motor diluar sementara gue dengan egoisnya masuk rumah sendirian? Well, sebenernya dia kakak kelas gue dari SMP tapi kita baru deket waktu kita sama-sama gabung pelayanan satu gereja dan waktu itu udah tiga tahun gue bersahabat sama dia. Waktu itu gue, Dany dan beberapa temen yang lain adalah kawanan yang nggak terpisahkan. Ibarat Poo hanya sebuah boneka merah botak yang aneh, akan ganjil kalo nari sendiri tanpa disejajarkan dengan Dipsy atau Tinky Winky.

Disurprise party itu, gue yang berakting shock ngeliat temen-temen gue berhamburan nggak karuan tiba-tiba berhenti berakting karena dipintu depan rumah, Dany berdiri memegang sebuket bunga mawar ungu yang, sumpah...., gede banget! Sosok Dany yang memegang buket itu terbingkai sempurna dipintu dengan latar belakang sinar matahari yang masuk dari luar. Lo tau kan, ibarat difilm kalo seorang angel muncul pasti ada latar belakang sinar menyala-nyala, bedanya kalo difilm ada backsound gospel yang bisa kita denger jelas, sementara hari itu backsound gospel cuma ada dikepala gue, backsound yang sesungguhnya cuma suara temen-temen gue yang berteriak liar, "makan...makan...potong kue...makan..makan...". Persis kaya difilm adegan slow motion, Dany dateng mendekati gue, ngasih buket gede, Happy Birthday, katanya. Abis itu cium pipi kanan kiri. Berasa kondangan. Resmi.

Dany, dibantu kakak gue, yang jadi dalang surprise party hari itu. Dany, yang juga dibantu kakak gue, sengaja milih buket mawar ungu dengan hiasan bunga rumput yang juga ungu, karena dia tahu gue cinta warna janda itu. Dany, yang sehari-hari gue tebengin naik motor, yang suka makan acar buatan gue, yang suka duduk dibangku yang sama dan minum dari gelas yang sama setiap kali datang kerumah gue, adalah orang yang menyanyikan lagu ulang tahun termanis yang dia ciptakan bersama bandnya.
Bahagiamu bahagiaku, saudariku
Matahari bersinar seakan berkata, Slamat Ulang tahun...
Kasih Allah seiring langkahmu, tambah usia lagi dikasihi Allah dan manusia
Kusambut tanganmu, kuucap dengan kasih
Selamat ulang tahun, Achie sayang...
Dan Dany, yang adalah sahabat gue, ditahun yang sama pergi keluar kota, ninggalin kalimat gantung yang dia tulis disebuah kartu bergambar Tazmania Devil, "i think we need to talk...."

Kejutan itu seperti panah dua arah. Buat gue dan Dany, nggak nyangka bisa jatuh cinta sama sahabat sendiri dan akhirnya jadi bumerang buat diri kita sendiri. 4 tahun kemudian, Dany balik lagi ke jakarta. Dan setiap gue inget kejadian itu, dikepala gue terselip sebuah kalimat, Surprisingly, the friend who takes you into his arms and cries when you cry, turns out to be the love you never knew you wanted. 
The last time I saw him was on May 2009, we spent 6 hours together. And what he talked about was, the purple roses and what if things were meant to be? As a purple roses means, the beginning of true feeling, it was our first too. I watch loves slip through my hands for many times,  but it was unexpected that for the very first time, that through years, we must wash our brain to let this one go.

Kezia Mamoto

ps. sorry, ternyata gelas yang kamu jaga itu sudah retak duluan. "Love is blind, I'll take you as you are".
In memory at Pizza Hut BlokM '2001

0 comments:

Post a Comment